Selasa, 06 Juli 2010

Astrid-Tentang Rasa

Aku tersesat
Menuju hatimu
Beri aku jalan yang indah
Ijinkan ku lepas penatku
‘tuk sejenak lelap di bahumu

Dapatkah selamanya kita bersama
Menyatukan perasaan kau dan aku
Semoga cinta kita kekal abadi
Sesampainya akhir nanti selamanya

Tentang cinta yang datang perlahan

Membuatku takut kehilangan
Ku titipkan cahaya terang
Tak padam di dera goda dan masa

Dapatkah selamanya kita bersama
Menyatukan perasaan kau dan aku
Semoga cinta kita kekal abadi
Sesampainya akhir nanti selamanya

Dapatkah selamanya kita bersama
Menyatukan perasaan kau dan aku
Semoga cinta kita kekal abadi
Sesampainya akhir nanti selamanya

Dapatkah selamanya kita bersama
Menyatukan perasaan kau dan aku
Semoga cinta kita kekal abadi
Sesampainya akhir nanti selamanya

gudanglagu.com Free Download Lagu Astrid Tentang Rasa MP3 Lirik 4shared Gratis Chord Video Album

Minggu, 04 Juli 2010

Tulus

Aku jatuh, terpuruk dalam kesendirian ku
Lalu kau mengulurkan tanganmu
Dengan senyumanmu
Dengan ketulusanmu
Memapahku saat aku tak mampu lagi berjalan
Kau berkata ‘lambaikan saja tanganmu, lalu aku akan datang kepadamu’
Aku tertawa mendengarnya, dia hanya tersenyum melihatku
Masa lalu ku sangat mengganggu ku
Kau membuat aku melupakan sejenak itu semua, sekali lagi dengan ketulusanmu
Kau membuatku tersenyum saat hama sedih menyerangku
Kau menyirami aku lelucon saat senyumku mulai layu
Kau mendatangkan kupu-kupu saat aku butuh teman bermain
Kau seolah seorang psikolog yang membuatku sadar akan kebodohanku
Kau seperti malaikat yang menyelamatkan hidupku saat itu
Kau sadar? Kau MALAIKAT bagiku
Aku akan tenang bila kau disampingku
Mendengarkan kisah piluku dengan simpati khasmu
Menasehatiku seolah kau orang yang paling tau didunia ini
Kau sadar? Kau lah MALAIKATKU
Kau membangunkanku dari semua mimpi buruk tentangnya
Kau…sekali lagi dengan KETULUSANMU, tak dapat diungkapkan dengan kata kata
Kau tau? Aku menyayangimu lebih dari yang kau tau, SELAMANYA 

mimpi yang sempurna

Tatapan itu…
Sadarkan aku dari kesendirian
Senyumannya yang malu malu
Membuatku tak bisa menahan perasaan ini
Tiba tiba tangannya yang hangat menyambar tanganku
Lembut sentuhan tangannya membuat ku tak bisa menolaknya
Dia menggenggam erat tanganku
Dan membawaku pergi
Saat kutanya ‘hendak kemana kita’
Dia hanya tersenyum dan berkata ‘trust me’
Aku pun hanya tersenyum dan terus menggenggam tangannya
Semakin jauh, semakin erat genggamannya
Aku berfikir sejenak
Sudah berapa lama aku tidak merasakan hal ini
Perasaan seindah ini
Begitu indah, hangat, nyaman
Setelah aku merasakan hal pahit yang telah ku kubur selamanya
Rasa ini datang seperti cahaya mentari pagi hari
Dirinya seperti embun yang lembut dan sejuk
Membawaku terbang menjauhi alam nyata
Dan sekarang, kami telah tiba di sebuah hamparan pasir
Dengan angin yang bertiup seperti nyanyian surga
Duduk diantara karang karang
Hey, karang karang itu menatapku seolah berkata ‘kau sungguh beruntung’
Aku menjawab ‘benarkah? Terimakasih untukmu’
Lalu lelaki hangat disampingku berkata lain ‘akulah yang beruntung’
‘aku lah yang seharusnya bersyukur berada disampingnya sekarang, dapat membelai rambutnya, menggenggam tangannya yang lembut, dan membawanya ke tempat yang paling dia sukai’
Aku tersenyum dan menjawab ‘inilah takdir kita wahai dewaku, aku beruntung dan kau beruntung’
Dia menundukkan kepala nya dan berkata ‘percayalah, kaulah satu satunya malaikatku’
Aku tau sayang batinku
Karang karang tadi masih menatap haru
Aku menolehkan kepalaku kearah depan
Yang sedari tadi kami tunggu mulai muncul
Cahaya kuning ke merahmerahan itu membuat wajah lelaki ini semakin bersinar
Aku sangat yakin dia dewaku
Tangannya yang belum dia lepaskan sejak tadi mulai bergerak menjauhiku
Aku meraihnya kembali dan berkata ‘jangan pernah pergi dariku, aku bisa mati’
Dia tersenyum dan kembali meluluhkan hatiku
Tangannya semakin erat, semakin hangat,semakin lembut
Saat mentari itu semakin takut menatap kami
Gelap mulai menyelimuti hamparan pasir berair ini
Aku mulai takut dia menghilang
‘dewaku?’
Hening…
Air mataku menetes…
Dengan sisa kekuatanku, aku berjanji ‘SAYANG, PERCAYALAH, AKU AKAN SELALU MENYAYANGIMU’

Sabtu, 03 Juli 2010

kelabu (prosa aneh)

Kelabu
Menjadi putih
Darimana aku pun tak tau
Apakah dari matamu yang selalu tertuju kepadaku
Atau dari perhatian perhatian itu
Aku tak bisa menerka isi hatimu
Itulah bodohnya diriku
Egoisnya diriku
Butanya diriku
Sampai akhirnya kau hilang tak terjangkau oleh ku
Meninggalkan hal yang sudah melekat dalam diriku
Hal yang membuat dirimu selalu tertahta dalam hatiku
Tanpa sadar semua itu terjadi
Masih dengan kebodohan ku itu
Kapan sebenarnya aku sadar akan hal yang indah itu
Akan hal yang membuatku terbang di dalamnya
Yang membuatku hanyut dalam kesejukannya
Aku baru sadar sesungguhnya kau lah yang ada
Kau yang selalu berada di belakang tanganku
Terkadang di belakang pelupuk mataku
Hingga aku tak mampu melihat dirimu lagi
Kau bukan hanya sekedar bayangan diriku
Tapi kau telah menjadi bagian dari jiwaku
Ah, sudahlah
Terlalu banyak yang telah kau beri kepadaku
Terlalu baik dirimu untuk ku
Terlalu berharap nya diriku untuk semua itu
Kau punya dunia kan ?
Iya, dan aku juga punya dunia ku
Dunia kita berbeda iya kan ?
Hal itulah pengganjal dari masalah ini
Aku belum bisa terima ini
Kenapa kita berbeda ?
Adakah hal yang dapat membenarkan tindakanku ?
Sehingga aku tidak dihantui rasa bersalahku padamu
Aku sungguh manusia paling bodoh
Ini salahku, seharusnya aku tak perlu membuatmu jatuh di kakiku
Seharusnya aku berlari saat kau ingin menggapaiku
Seharusnya aku hilang saat kau belum bersungguh sungguh
Hingga sekarang kau sakit lalu hilang entah kemana
Sungguh aku menyesal,
Tapi entah sampai kapan aku akan melakukan sesuatu yang membuatmu bahagia
Apa aku harus mengikuti langkahmu ?
Atau harus menjauhinya ?
Aku tak tau, tolong beri aku jawaban pasti tentang semua iniiii
Aku takut, sungguh aku takut
Aku tak sanggup seperti ini, kau tau aku seorang perempuan kan ?
Haruskah aku menjerit di depan semua orang akan hal ini
Akan hal yang kita sembunyikan sejak dulu
Supaya semua orang tau bahwa kau dan aku adalah satu
Hingga nanti, tak ada lagi sikap aneh itu
Sikap acuh itu
Aku ingin semua berjalan baik
Tapi aku ini manusia bodoh dan dungu, kau tau ?
Aku tak dapat memutuskan hal yang harus aku lakukan sekarang !
Aku butuh kau saat saat seperti ini
Akan kah kau merasakan hal yang sama hah ?
Apa hanya aku yang terlalu percaya diri
Apa aku hanya bermimpi tentang dirimu
Oooh, aku tau
Apa kau memang hanya mimpi bagiku
Ya, kau tidak nyata, kau maya
Enyahlah kau MIMPI !
Enyah dari pikiran ku
Dan jangan kembali dalam mimpi mimpi ku selanjutnya
Masih banyak mimpi ku yang lebih baik dari hal ini
Akan ku buktikan aku bisa :’)

*ini cerita lama*

cerpen SENANDUNG RUANG RINDU

Senandung Ruang Rindu

Di daun yang ikut mengalir lembut
Terbawa sungai ke ujung mata
Dan aku mulai takut terbawa cinta
Menghirup rindu yang sesakkan dada
Jalanku hampa dan kusentuh dia
Terasa hangat oh di dalam hati
Kupegang erat dan kuhalangi waktu
Tak urung jua kulihat dia pergi


Ruang Rindu dari Letto. Salah satu lagu favorit gue, mellow dan romantic, hm sempurna. Lagu lagu barupun belum ada yang bisa ngegeser posisi lagu ini di hati gue. Sama kayak seseorang yang gue sayang. Dari dulu sampe sekarang hanya dia. Dia juga yang ngajarin gue apa yang disebut cinta. Yap, dia sempurna . Berawal dari hati gue yang sakit. Saat itu gue bener bener down. Gue sampe jatuh sakit karena shock denger berita itu. Dirawat dirumah sakit sampe seminggu. Malem itu……
Udah 5 hari si Dani cuek sama gue, jarang banget merhatiin gue kayak awal awal pacaran. Di ajak jalan pasti nggak mau, di ajak ke kantin bareng, di paksa dulu baru mau, di telpon pengen cepet cepet di udahan. Hmm, agak bingung juga gue dengan tingkah dia akhir akhir ini. Padahal gue kan lagi butuh perhatian yang banyak, soalnya orang tua gue lagi ke luar kota, kakak gue kan setahun sekali doang pulang ke Lampungnya. Mana si Rara (sahabat gue) juga sibuk banget ama gebetan baru nya ( feeling gue sih dia punya gebetan baru, soalnya dia jarang banget jalan sama gue lagi). Tinggal lah gue sendiri dikantin belakang sekolah tempat anak anak biasanya cabut. Tapi kalo istirahat pertama pasti sepi, gue juga nggak tau kenapa.
Gue duduk di bangku deket kaca sambil ngaduk ngaduk minuman. Hape gue bunyi, ada sms dari Rara.
Sya, lo dimana ? uda bel nih.bls ga pake napas :p
“ah, males balesnya, bete gue “
Tiba tiba ada orang di belakang gue .
“ ngapain lo disini ? “
Gue balik badan, ternyata Rendra, dia temen gue dari awal masuk SMA ini. Kenal dari temen juga sih, anaknya baik dan ramah, hm, lumayan keren sih. Dia juga anak OSIS.
“eh, elo ren, gapapa sih, gue lagi bete aja sama orang orang deket gue, lo sendiri ngapain disini ?”
“ gue disuruh guru mergokin anak anak yang bolos kesini “ jawab rendra sambil duduk di depan gue.
“oh, jadi lo mau catet nama gue nih di buku lo ?”
“ hm, enggak kok, gue ngerti keadaan elo”
“hah? Lo tau apa ren ren ?”
“ nggak tau apa apa sih, tapi gue sering ngeliat lo sendirian sekarang, terus muka lo tuh murung, ngga seceria dulu”
Anak ini perhatian juga ya sama gue, hihi
“oh, gitu, lo merhatiin gue tah ? haha ”
“hahaha, dasar ! PD nya nggak ilang ilang dari dulu “
Yaampun, seneng gue denger dia ketawa kayak gitu
“ hehe, emang nggak boleh ilang”
Kami berdua ngobrol banyak banget sampe ke pertemuan awal sama dia. Seru juga ngobrol ama anak ini batin gue.
Nggak kerasa udah 2 jam pelajaran kami berdua lewatin buat ngobrol. Tiba tiba hape gue bunyi lagi, dan nama Rara terpampang di hape gue.
Gue angkat aja
Gue: halo ra, kenapa ?
Rara: elo dimana sih ? cepetan ke kelas, bentar lagi pelajaran pak Dodi, lo mau di coret namanya dari absen, cepetan kekelaaaaaaass !
Gue: iya iya, cerewet !
Gue matiin terus gue pamit ke rendra
“ren, gue ke kelas ya, abis ini pelajaran pak Dodi soalnya”
“ oh, yaudah”
Baru jalan dua langkah, dia manggil lagi.
“ sya, nomor hape lo masih yang dulu kan ?”
“ masih kok, lo ?”
“ gue udah ganti, hm, yaudah ntar malem gue ngehubungin elo”
“sip, udah ya, da daaa “
“ daa”
Jangan ge er syaaa batin gue .
****
Malem ini malem minggu, tapi Dani belum belum mau ngehubungin gue. Tepat deh seminggu dia cuek bebek sama gue. Bodo lah, gue nggak mau terlalu ngarepin dia balik kayak dulu. Bukannya gue nggak cinta, tapi gue pikir dia lagi butuh waktu buat sendiri. Walaupun sebenernya gue kangen banget sama dia.
“mba tasyaaaa, makan malem dulu “ suara si mbak dari dapur
“ iya mbak”
Gue keluar kamar langsung ke dapur mau makan. Selesai makan gue balik ke kamar. Rencananya sih mau tidur, tapi gue liat hape ada 10 missed call, waw. Kaget juga gue, gue sms aja tuh nomor.
Ini sapa ? maaf tadi gue lagi makan 
Nggak sampe 1 menit langsung di bales
Coba tebak gue sapa !

Aih, di tanya malah balik tanya .

Haha, okok, gue rendra, tasya cantik 

Oh elo, dasar lo sok misterius :P

Hehe, ganggu ga gue sya ?

Ga kok lek :P

‘lek’ ?

Jelek :p

Haha, dasar lo :D
Lagi apa ?

Ga lg ngapa2 .
Lo ?

Gue telpon ya, di angkat tapi :D

Tasya: halo ren ?
Rendra: halo sya, ganggu nggak gue ?
Tasya: hmm, kasih tau nggak ya ? haha
Rendra: ish, bener sih
Tasya: hahaha, nggak kok sayooong, hihi
Rendra: haha, dasar .
Tasya: hehe
Rendra: eh sya, Dani marah nggak nih mau gue, elo nya gue telpon ?
Tasya: nggak kayaknya, soalnya dia geh nggak ngehubungin gue duluan dari seminggu yg lalu, gueee mulu yang duluan telpon dia, huft, bete nih gue ma dia.
Rendra: kenapa ? kok bisa gitu ?
Akhirnya kami ngobrol banyaaaaak banget, terutama gue, gue curhat tentang Dani, sampe gue nangis, soalnya gue kangen banget sama dia. Untung banget Rendra sabar ngadepin gue. Dia anak yang baik 
Rendra ngasih saran ke gue kalo gue harus usaha untuk memperjelas hubungan gue. Kalo nggak gitu gue sama Dani bakal diem-dieman terus, siapa tau dia cuma mau nge tes gue doang. Saran dia cukup bijak buat gue. Saat itu juga Dani gue sms.
Dan, besok pulsek ada acara ga ?

Ga ada sya, knp ?

Ga knp knp sih, bs ktmuan ?

Bisa aja, dmn ?

Di taman sekolah aja, gmn ?

Yaudah 
agak lega juga gue. Gue langsung sms rendra.
Beres ndra, thanks yah 

Yow, good luck yah besok :D
Gue nggak sabar buat besok,hmm :D
****
Bel sekolah pun berbunyi, gue bergegas ke taman sekolah. Sampe sana Dani udah ada. Gue langsung duduk samping dia. Gue berusaha untuk nggak asal ngomong depan dia. Kami ngobrol kayak dulu, santai dan akrab. Gue rasa kemaren kemaren tuh dia emang lagi pengen sendiri.
Tapi sekarang gue nggak berani tanya ke Dani kenapa dia berubah akhir akhir ini. Gue takut ngerusak suasana ini, gue bener bener kangen suasana kayak gini.
“dan, aku laper”
“haha, yaudah, kita makan bareng aja yah, sekalian ada yang mau aku tunjukin”
“apa dan ?”
“ada lah, ntar disana aja”
“ok”
Dani membawa motornya lumayan kebut, gue nggak tau apa yang mau diperlihatin ama dia. Tapi gue ngerasa ada sesuatu yang serius, soalnya muka Dani waktu ngomong tadi tuh beda, nggak kayak waktu ngobrol di taman sekolah. Gue takut 
Sampe juga akhirnya disebuah rumah makan. Gue turun dan nunggu Dani parkir. Gue ngikutin dani terus dari belakang. Dan sampai di pondok kecil di dekat danau. Disana ada cewe berambut panjang memakai dress pink panjang selutut dan dia lagi berdiri menatap danau. Gue berpikir, itu kk nya dani atau tantenya atau pelanggan rumah makan itu yang salah tempat. Pikiran gue udah kemana mana sampai cewe itu membalikan badannya. Dan ternyata cewe itu adalah Rara.
“loh rara, ngapain lo disini ? kebetulan banget ya kita ketemu disini “
“hm” jawab rara sambil tersenyum yang terlihat memaksa
“ kenapa lo ? eh, sama sapa lo disini ? jangan jangan sama gebetan baru elo ya ? haha, yang mana orangnya ?” cerocos gue nggak berenti.
“sya sebenernyaaa”
“iyaa, kenapa sih ra ?”
“ gue nggak enak nih ngomongnya”
“iiiih, kenapa sih raaa ? cerita geh !”
“guee, gue itu”
“iyaa, lo kenapa ?”
“gue pacaran sama Dani, cowo elo sya” celetuk rara sambil menutup mukanya dengan tangannya yg mungil
“hah”
Jelegeeeerrrrr, petir di hati gue, ngehantem semua yang ada di dalem diri gue, apa ini bener, apa ini cuma mimpi, iyaa, gue pasti mimpi, gue mau banguuun, nggak mau ngelanjutin mimpi buruk ini. Kepala gue pusing, muter muter, perlahan kerasa gelap dan gue pingsan.
****
Di rumah sakit…
Gue ngerasa berat, perlahan gue buka kelopak mata gue. Tangan kanan gue kerasa hangat, waktu gue nengok ternyata Dani yang genggam tangan gue.
“kamu gapapa kan sya?”
“HAH, NGAPAIN LO DISINI ?” bentak gue sambil narik tangan gue yang dia genggam.
“syaaa, kenapa ?”
“HEH, LO MASIH TANYA KENAPA ? TANYA WOY SAMA DIRI LO SENDIRI !”
Nggak kerasa gue nangis, deres banget.
“maafin aku sya, aku emang salah, tapi aku nggak bisa ngebohongin diri sendiri”
“KELUAR LO DARI SINI, GUE NGGAK MAU NGELIAT MUKA ELO !! SUSTEEEEER, MAMAAAAA !” teriak gue kenceng kenceng
Rendra dateng denger suara teriakan gue. Dani masih megang erat tangan gue. Rendra megang tangan dani, menatap matanya, seolah berkata tolong keluar, ngertiin keadaan Tasya sedikiiiit aja !
Dani keluar ruangan gue dengan muka bersalah. Gue masih nangis. Rendra duduk samping gue sambil megang tangan gue.
“udah sya, tenang, ada aku disini”
Hah? rendra ngomong ‘aku’, ini pertama kalinya batin gue
“ren, gue pengen sendiri dulu”
“oke, gue keluar, tapi inget sya, gue nunggu elo diluar, jadi kapanpun elo butuh gue, panggil nama gue 3 kali, ntar gue dateng”
“hm, iya” jawab gue sambil ketawa kecil
Masih aja ngelawak anak satu ini batin gue
Rendra keluar. Tinggal gue sendiri di ruangan ini. Sendiri, tanpa Dani yang selama ini gue sayaaang, dan nggak ada Rara yang selama ini selalu ada saat gue butuh, gue sayaaang sama Rara. Ya Allah, kenapa ini terjadi sama Tasya ? sungguh berat ya Allah.
Gue terus ngelamun sepanjang malem, sampe gue ketiduran.
****
1 bulan kemudian

“ seru banget loh reeeen, makasi ya udah ngajak gue nonton”
“haha, iya dong, gue kan uptodate masalah film”
Udah satu bulan berlalu setelah kejadian buruk itu. Tapi kenapa ya gue belum bisa ngelupain Dani dan kejadian itu. Padahal Rendra setiap hari ngehibur gue. Dia ngajak gue nonton, maen, jalan, atau sekedar makan es krim rasa coklat kesukaan gue di warung depan sekolah. Dia baek bangeeet. Dan gue tau, dia sayang sama gue, sayang lebih dari sekedar sayang ke sahabat. Tapi gue ? gue nggak berdaya ngendaliin perasaan gue ke Dani. Gue sayang sama Dani, terlalu sayang.
Hubungan gue sama Rara pun udah mulai membaik. Malah gue yang sering ngebela dia di depan temen temen yang ngejelekin Rara di depan gue. Dia sahabat gue, sekali sahabat tetep sahabat. Itu yang gue fikirin.
Nggak kebayang gimana perasaan Rendra saat gue cerita tentang Dani. pasti rasanya sakit banget. Gue salah nggak sih sebenernya. Gue bingung. Gue deket banget sama dia. Gue sampe tau lagu lagu kesukaan dia. Dia suka banget sama lagu Letto yang Ruang Rindu. Sangking sering nya Rendra nyanyiin depan gue, gue juga jadi suka sama lagu itu. Haha. Sayu dan mendayu. Perfect song, I think. No no no, I mean, I and rendra think 
Entah sampe kapan gue nahan rasa sayang gue ke Dani. Karena gue ngerasa perlahan lahan Rendra mulai ngejauh dari gue. Yah, mungkin dia udah cape dengan segalanya. Gue ngerti banget kok perasaan dia. Gue nggak boleh egois. Gue harus rela. Walaupun sebenernya gue nyesel banget. Tapi ini konsekuensi yang harus gue terima karena gue udah nyianyiain dia.
Sekarang gue tinggal tunggu waktu. Gue percaya sama Allah. Dia tau yang terbaik buat hambanya. Kisah gue udah tertulis jelas di buku suratan takdir. Sepenggal cerita gue ini mungkin bisa jadi pelajaran gue di kemudian hari. Segala sesuatu nggak boleh disiasiain. Karena segalanya itu pasti ada artinya.
Saat ini gue baru tau apa arti sesungguhnya dari kata “CINTA”. Ya, CINTA itu ya RENDRA. Gue baru tau orang yang bener bener gue sayang. Cuma Rendra.
Dunia ini memang kayak roda, jungkir balik itu udah biasa.
Dan segalanya memang harus di kejar. Begitu juga CINTA.
Keep smiling Tasyaaaa 


THE END

*cerpen ini hanya fiktif belaka, jika terdapat kesamaan dalam kehidupan anda berarti ini fakta (loh?)*