Minggu, 05 Desember 2010

Kerinduan yang abstrak

Saat angin malam berhembus merdu
Saat itu pula wajahmu tergambar dibenakku
Menggambarkan segalanya yang pernah kau beri
Seolah aku melawan waktu
Kembali ke masa lalu
Rindu yang tak pernah sampai ini menyiksaku
Mematahkan segala jembatan kesenangan
Membuat tumpuanku lelah
Menggetarkan segala organ dalam tubuhku
Tapi tak memaksa mataku untuk menangis
Aku pantang untuk itu
Tapi terkadang aku lelah
Terkadang aku tak kuasa menahan air lembut dimataku
Menetes tak terkendali
Aku menjerit didalam kesendirianku
Menumpahkan segala kepenatanku
Matamu, sungguh membuatku luluh
Tapi aku tak punya keberanian untuk membalasnya
Aku sungguh takut
Aku takut aku tak kuat menahan diriku berlari memelukmu dengan air mata di wajahku
Yang dapat kulakukan hanya memaksa kakiku untuk menjauhimu
Memaksa mataku untuk tetap bersinar kearah lain
Dengan bibir yang melekung indah
Ya, ini pekerjaanku sekarang

Rasa rindu ini memang menyiksaku
Tapi mungkin akan terasa indah kalau saja kau pun merindukanku

Sungguh, aku merindukanmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar