Mataku masih ditutup oleh kain. Dari telingaku terdengar suara angin yang semakin malam semakin mendayu. Kata dia, dia akan membawaku ke suatu tempat, dengan syarat aku mau menutup mataku sampai tempatnya sampai. Aku hanya mengangguk perlahan sambil menahan degub jantungku yang semakin tak terkendali. Dan sekarang tanganku sedetikpun tidak lepas dari genggaman tangannya. Jantungku pun tak berhenti membunyikan genderangnya.
Setelah aku mendengar motornya tidak bersuara lagi. Tangannya mulai melepaskan tanganku. Dia bilang “Jangan turun dan membuka kainnya, aku yang akan menuntunmu”. Aku menurut. “Pelan pelan ya?” dia mengarahkanku. Setelah itu, dia menuntunku beberapa meter dari tempat motornya parkir tadi. Tiba tiba aku merasa sangat nyaman. Lalu perlahan dia membukakan kain yang ada di mataku. Buram. Kelamaan aku dapat melihat jelas. Subhanallah. Aku melihat cahaya lampu perkotaan yang berwarna warni bercampur gedung tinggi yang sebagian lampu nya hidup. Aku melihat bentangan langit bertabur bintang. Dan disamping aku dan dia ada 2 buah kursi dan 1 meja. Aku beralih kemeja itu. Lalu dia mengikuti sambil berkata “Silahkan duduk”. Dia menarik kursi sehingga aku dapat duduk. Diatas meja itu terdapat 2 lilin, 2 piring, 2 pasang sendok garpu, 2 buah celemek, 2 buah gelas berisi air mineral, dan diatas piring terdapat sepotong pizza keju kecil. Aku masih terkejut dengan ini semua. Lalu dia berkata “Ayo dimakan” sambil menebar senyuman khas nya. Aku makan perlahan. Saat ini aku sangat bahagia. Tapi terasa sangat kaku. Jujur aku sangat terkejut sehingga pikiranku pun ikut melayang.
Makanku habis. Tiba tiba ia meraih tanganku. Kami terdiam saling menatap satu sama lain. Tatapannya sungguh dalam. Cukup lama. Aku berdehem dan berkata “Terimakasih kejutannya”. Dia tersenyum lalu menjawab “Selamat… ulang… tahun”. Aku tersentak. Ulang tahunku kemarin lusa. Waktu itu dia hanya mengirimkan sms berbunyi Selamat ulang tahun, semoga semakin dewasa J . “Iyaa, terimakasih lagi”. Dia menggenggam tanganku lebih erat. Lalu ia menunduk. Kembali menatapku lagi. Aku terdiam menunggu nya. Seolah ia akan berkata sesuatu. “I love you..” kata dia sambil menyodorkan setangkai mawar putih. Aku melayang sejenak. Kembali ke bumi dengan perasaan sungguh bahagia. Aku menitikan air mata dan berkata “I love you too..”
Setelah adegan bahagia tadi aku dan dia merebah kan badan kami ke tanah dan mencoba menikmati taburan bintang. “Apa ada yang lebih indah dari ini?” tanyanya. Aku hanya tertawa kecil. Asal bersamamu semuanya akan baik…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar